Sabtu, 25 September 2010

OPUS - dalam pandangan saya

*boleh dong share mengenai pekerjaan di kantor..


Berbicara mengenai OPUS in term of content, modul apa saja yang ada di dalamnya, atau apa dan bagaimana OPUS, rasanya sudah sering dibahas dan agak boring. Atau juga membahas kenapa sih Allianz menggunakan OPUS, ada apa sih dengan system yang lama, atau kenapa sih team member-nya si A, si B, atau juga kenapa sih sekarang, gak nanti saja, adalah pembahasan yang sudah tidak menarik lagi di mata saya. Seiring dengan project OPUS Azindo yang telah berjalan beberapa bulan, ada beberapa hal menarik yang akan saya share.

Dalam point of view saya, OPUS project di Azindo adalah tentang perubahan, it’s all about change, dan yang menarik adalah fenomena dimana dalam perubahan itu ternyata banyak sekali barrier-nya, terlalu banyak malah. Semua warga Allianz, saya yakin, telah sangat aware dengan yang namanya changes. Semua warga Allianz, saya yakin, adalah orang-orang pilihan, well-educated, para intelektual, dan bukan orang kebanyakan. Tetapi kemudian saya mendapati bahwa kesemua modal berharga itu tidak menjamin tingginya support terhadap project OPUS ini, yang notabene adalah project yang akan sangat mengubah banyak hal. Ini adalah project besar, project perubahan yang sangat signifikan.

Menarik diamati ketika kemudian banyak teman yang sangat mahir dan gape dalam teori-teori mengenai changing yang telah dia baca sampai hapal dari buku-buku terkenal. Atau dengan gamblang berceloteh dan berargumen tentang pentingnya training ABC Colonel Izzy bagi diri kita. Tetapi kemudian ketika dihadapkan kepada suatu keadaan yang benar-benar menuntutnya untuk berubah, they turn to the other side: berbalik dan anti dengan project ini, mulai untuk menyalahkan orang lain dan keadaan, dan sangat tidak support, dengan berbagai macam dalih. Terlalu nyaman dengan keadaan dan enggan beranjak.
Tetapi menurut saya, disitulah menariknya project ini..

Berbicara mengenai changing, memang tidak bisa dilepaskan dari human nature, arti harfiah kita sebagai manusia. Secara alamiah, manusia akan terus dan selalu berubah, disadari atau tidak disadari, secara terpaksa atau sukarela. Adalah sangat manusia ketika kita terus bergerak menuju hal yang lebih baik.

Merupakan sebuah keberhasilan ketika kemudian progress OPUS ini bergerak maju dan semakin hari semakin cepat pergerakannya. Ketika di awal project saya, tepatnya kami, banyak menemukan kendala dikarenakan adanya learning curve dari para anggota team, kendala tersebut sedikit demi sedikit dapat teratasi dan kami bisa bergerak dengan lebih cepat dan lincah. Tentu saja kendala baru dan issues yang lainnya kerap bermunculan; saya pikir disitulah menariknya project ini, disitulah seru-nya.

Ada satu hal lagi yang menarik untuk saya share, yaitu proses komunikasi. Ini bisa berlangsung antara users dengan Business Analyst (BA), antara BA dengan IT, antara users dengan IT, atau malah antara users, BA, IT, dan project sponsor. Saya mendapati kalo komunikasi menjadi sangat sulit dikarenakan setiap pihak menggunakan kacamatanya sendiri-sendiri. Apa yang kita ungkap tidak pernah bisa utuh tertangkap sebagaimana yang kita mau. Seolah ada filter, pembatas, penyaring yang me-reduce atau malah menambah bagian tertentu saja. Ini sangat menarik bagi saya, dan menjadi kesempatan saya untuk terus melatih kemampuan berkomunikasi, terutama kemampuan untuk mendengar. Berbicara akan lebih didengar apabila kita mendengar terlebih dahulu.

OPUS di Azindo memang tidak bisa terlepas dari kontroversi, dari pandangan pesimis, sindiran, dan dari political office. Tetapi daripada memikirkan hal ini, saya lebih memilih-secara empiris-untuk terus dan terus mengerjakan project ini dengan optimisme tinggi dan tujuan jelas: easier our life. Bukankan kita mengerjakan sesuatu agar semuanya bisa lebih baik?
Saya menyukai perubahan, itu saja!

Erwin Irawan
Project Manager OPUS Azindo


"If you don't like something, change it. If you can't change it, change your attitude. Don't complain." - Maya Angelou

Tidak ada komentar:

Posting Komentar